Sebelumnya saya minta maaf kalau saya terlalu berlebihan dan tak realistis. Sudah lama saya berharap suatu saat Grezie nanti bisa menjadi sebuah kelompok orang-orang yang mempunyai manfaat besar terhadap islam dan Indonesia. Ada beberapa poin yang akan dicapai oleh anggota Grezie di manapun berada. Di antara anggotanya harus bisa menjadi salah satu manusia-manusia sebagai berikut
1. Pemimpin
2. Ulama
3. Konglomerat
4. Cendekiawan
5. Professional
Kelima hal ini merupakan poros penting untuk kemajuan islam dan Indonesia. Keliam-limanya harus bisa bersimbiosis mutualisme. Terkadang saya juga berpikir bahwa lima hal itu merupakan penjabaran dari motto pesantren kita. Alim, sholeh dan kafi.
Pemimpin harus mempunyai hubungan erat dengan ulama agar apa yang dilakukannya bisa meminta pandangan dahulu pada ulama. fas alu ahladz dzikri in kuntum la ta’lamun. Untuk perbaikan akhlak suatu bangsa seorang pemimpin seyogyanay menyerahkan pada ulama dengan mendukungnya bukan malah menjegalnya.
Sebenarnya ulama juga merupakan pemimpin tapi di sini saya membedakannya. Yang saya maksud pemimpin adalah pemimpin masyarakat seperti kepala desa, camat, bupati dan bahkan pemimpin keluarga sekalipun.
Pemimpin juga seyogyanya bisa dekat dengan para cendekiawan. Dalam hal ini cendekiawan adalah para ahli dalam bidangnya masing-masing. Seperti ahli ekonomi, ahli teknologi ahli pertanian dan sebagainya. Dengan kedekatan dengan para cendekiawan maka kebijakan-kebijakannya akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat bukannya malah meresahkan masyarakat.
Seorang konglomerat juga berperan penting dalam pembangunan agama dan Indonesia. Masjid dan pondok pesantren bisa dibangun fisiknya dengan mudah jika konglomerat membantu dananya. Untuk menyelenggarakan pengajian akbar yang butuh dana besar, konglomerat berhak untuk mengeluarkan uangnya demi kebaikan agama dan bangsa.
Manusia professional sangat bermacam-macam. Pastinya nanti aka nada anggota grezie yang menjadi guru. Guru yang professional bisa menghasilkan murid-murid berkualitas , sedangkan guru asal-asalan malah hanya akan memperburuk kualitas pendidikan di Indonesia.
Seorang wartawan atau seniman misalnya, juga harus bisa professional. Wartawan professional akan mencari berita berkualitas bukan berita-berita basi dan dibuat-buat. Seorang seniman juga akan menghasilkan karya-karya hebat jika dia bisa bersikap professional.
Menjadi advokat, hakim dan jaksa pun demikian. Jika tidak professional malah akan menjadi mafia-mafia peradilan yang merusak citra bangsa kita.
Itulah harapan pribadi saya. Semoga di masa depan. Menjadi apapun kita harus ada yang mewakili salah satu dari poin-poin tersebut. Jalan kita masih panjang kawan. Jangan rela jika islam dan Indonesia dipegang oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang jauh dari tuntunan luhur islam. Bukankah Indonesia lebih layak dipimpin oleh seorang santri.
Lima poin di atas jika dipikir lebih jauh akan lebih panjang lagi. Dan entah apa yang saya harapkan ini hanya akan menjadi harapan yang terlalu utopis atau bisa menjadi kenyataan. Semua tergantung pada usaha kita. Wa ila allahi turjaul umur.
Jika kamu bertanya kepadaku dimanakah tempat terjauh di bumi ini ?
aku akan menjawabnya..
"tempat itu ada tepat di belakangmu, karena kamu harus mengelilingi bumi untuk sampai kesana"
Jika kamu bertanya kepadaku dimanakah hal terjauh dari dirimu, ?
aku akan menjawabnya..
"hal itu adalah kenyataan.. karena yang terdekat adalah impianmu"
Jika kamu bertanya siapakah musuh terbesarmu, maka ?
aku akan menjawabnya..
"musuh terbesar itu adalah dirimu.. karena dirimu lah yang bertanggung jawab atas kesalahan dan musuh-musuhmu"
Jika kamu bertanya kepadaku dimana letak kebenaran, maka ?
aku akan menjawabnya..
"di setiap kesalahan.. karena darinya kita tahu suatu kebenaran"
Jika kamu bertanya kepadaku dimana masa depan ?,
maka aku akan menjawabnya..
"disini, mulai saat ini"
Jika kamu bertanya kepadaku, bagaimana caranya menjadi kaya, ?
aku akan menjawabnya..
"jadilah orang pertama yang menyumbang, karena yang terakhirlah yang paling miskin, sehingga bimbang dan bingung untuk memberikan hartanya"
Jika kamu bertanya kepadaku wes mangaan???, ?
aku akan menjawabnya..
"uwes zow,....a"
Jika kamu bertanya kepadaku bagaimana untuk menjadi jujur, ?
aku akan menjawabnya..
"berbohonglah pada kebohonganmu"
Jika kamu bertanya kepadaku diperlukan berapa orang kah untuk merubah dunia?
dan
aku akan menjawabnya..
"cukup satu orang, dengan pemikiran yang berbeda.."
Jika kamu bertanya kepadaku bagaimana untuk memulai, maka ?
aku akan menjawabnya..
"mulailah"
Jika kamu bertanya kepadaku berapa banyak mesin yang di butuhkan untuk bisa melebihi kecepatan cahaya, maka ?
aku akan menjawabnya..
"cukup satu mesin, yang di bangun di atas ambisi dan tekad"
Jika kamu bertanya kepadaku bagaimana cara menjadi dewasa, ?
aku akan menjawabnya..
"lihatlah anak kecil.. karena hanya dari mereka kita bisa memahami seberapa dewasanya kita"
Jika kamu bertanya kepadaku seberapakah aku mencintaimu, maka ?
aku akan menjawabnya..
"tidak tahu.. karena seandainya ada alat yang bisa mengukur cinta sekalipun, alat tersebut tak akan cukup untuk mengukur cintaku"
tambahan satu lagi dari gue,
kau bertanya kepadaku, kapan aku dapet pertamax ? ,
aku akan menjawab..
"dengan internet lemot kaya gitu = never"
aku akan menjawabnya..
"tempat itu ada tepat di belakangmu, karena kamu harus mengelilingi bumi untuk sampai kesana"
aku akan menjawabnya..
"hal itu adalah kenyataan.. karena yang terdekat adalah impianmu"
aku akan menjawabnya..
"musuh terbesar itu adalah dirimu.. karena dirimu lah yang bertanggung jawab atas kesalahan dan musuh-musuhmu"
aku akan menjawabnya..
"di setiap kesalahan.. karena darinya kita tahu suatu kebenaran"
maka aku akan menjawabnya..
"disini, mulai saat ini"
aku akan menjawabnya..
"jadilah orang pertama yang menyumbang, karena yang terakhirlah yang paling miskin, sehingga bimbang dan bingung untuk memberikan hartanya"
aku akan menjawabnya..
"uwes zow,....a"
aku akan menjawabnya..
"berbohonglah pada kebohonganmu"
aku akan menjawabnya..
"cukup satu orang, dengan pemikiran yang berbeda.."
aku akan menjawabnya..
"mulailah"
aku akan menjawabnya..
"cukup satu mesin, yang di bangun di atas ambisi dan tekad"
aku akan menjawabnya..
"lihatlah anak kecil.. karena hanya dari mereka kita bisa memahami seberapa dewasanya kita"
aku akan menjawabnya..
"tidak tahu.. karena seandainya ada alat yang bisa mengukur cinta sekalipun, alat tersebut tak akan cukup untuk mengukur cintaku"
kau bertanya kepadaku, kapan aku dapet pertamax ?
aku akan menjawab..
"dengan internet lemot kaya gitu = never"
Ar Yu ReDEY..?!
HARAPAN UTOPIS ATAU HARAPAN REALISTIS?
di Hajar Oleh:
RIZAL MUBIT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 COMMENTS:
Posting Komentar